TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

14 Mar 2015

Batu Akik



BATU AKIK MENJADI INCARAN WARGA


Pantastis, hampir setiap orang sekarang ini menggunakan batu akik(batu cincin) yang sudah menjadi primadona di setiap pojok kota maupun desa, tua, muda sampai anak kecil pun sudah mengenakan batu akik. Pamor batu akik sebagai batu aji alias jimat sudah lama dikenal orang. Konon, batu ini bisa dijadikan pemikat, penolak bala, obat, sarana kesaktian diri dan sebagainya. “Kekuatan” apa saja sesungguhnya yang tersimpan di balik batu akik.

Batu akik digandrungi banyak orang rupanya bukan hanya karena keindahannya. Ada juga yang membeli, mengoleksi, merawat, bahkan mati-matian mencarinya lantaran mempercayai kekuatan gaib yang tersimpan di dalamnya. Yang dikhawatirkan sekarang ini adalah penyimpangan Aqidah bagi seorang muslim yang sudah berikrar dengan dua kalimah syahadat, seperti dengan mengenakan batu cincin ini bisa menjadikan diri seseorang menjadi anti peluru, tahan bacok, pelet, kewibawaan, pangkat dan lain sebagainya. Memang ada sebahagian batu akik yang terasa nyes dinginnya saat digenggam. Tidak Cuma itu, ada juga batu akik yang bermuatan magnet, bahkan listrik. Malahan yang bisa melekat erat saat ditempelkan di kaca atau di lidah pun ada. Inikah, antara lain, yang dimaksudkan dengan “kekuatan” batu akik itu ? phenomena apa yang menjadi dengan batu akik ini?

Konon, batu akik yang hendak dijadikan jimat, obat, lambang, atau apapun namanya bukan batu akik sembarang akik. Selain jenisnya tertentu, batu akik itu juga harus asli alias alami. Batu akik sintetis dianggap tidak memiliki kekuatan gaib, karena bikinan manusia. Sayangnya, menurut orang yang mengaku tahu perihal perakikan, kekuatan gaib itu tidak selalu mendatangkan keberuntungan atau hal-hal positif lainnya. Ada juga batu akik yang “kesaktiannya”, katanya, justru bisa mendatangkan sial bagi pemilik atau pemakainya.

Namun bagi seorang muslim yang sudah berikrar dengan dua kalimah syahadat berhati-hatilah sebab syetan bisa menyesatkan manusia dari segi yang lebih halus sekalipun. DTA**

No comments:

Followers